__temp__ __location__
Semakmur Banner
`
Rencana Penutupan Alur Sungai Mahakam Ditolak Keras Oleh Berbagai Pihak

Rencana Penutupan Alur Sungai Mahakam Ditolak Keras Oleh Berbagai Pihak

Madanika.id, Samarinda  – Rencana penutupan jalur Sungai Mahakam yang di suarakan oleh Barisan Oposisi Rakyat Nasional Elaborasi Organisasi Kalimantan Timur (BORNEO KALTIM) menuai penolakan dari berbagai pihak. Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Samarinda dan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia TKBM Komura Pelabuhan Samarinda, serta Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Kalimantan Timur, menegaskan dampak besar yang akan ditimbulkan terhadap pekerja dan ekonomi daerah jika penutupan itu dilakukan.

Wakil Ketua DPC INSA Samarinda, Kapten Jekson Tampubolon, menegaskan bahwa penutupan jalur Sungai Mahakam akan berdampak pada berbagai sektor ekonomi.

WhatsApp Image 2025-03-12 at 14.05.13_432f6dd5
Wakil Ketua DPC INSA Samarinda, Jekson Tampubolon (Pict/Ovan)

“Dari INSA juga menolak penutupan alur Sungai Mahakam yang di mana menghambat perekonomian dan nasib keluarga-keluarga kita serta masyarakat yang bekerja di alur sungai, seperti kapal, pelabuhan, buruh, dan semua stakeholder yang ada,” ujar Jekson.

Ia menambahkan bahwa INSA telah mengusulkan sejumlah langkah alternatif untuk menjaga keamanan jalur sungai, seperti penambahan kapal pengawal (escort) dan assist untuk menjaga struktur kaki jembatan Mahakam.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia TKBM Komura Pelabuhan Samarinda, Kevin Kamil, menyoroti dampak langsung terhadap buruh pelabuhan yang bergantung pada jalur sungai tersebut.

whatsapp-image-2025-03-12-at-140436-b20c5654-1.jpg
Ketua SPTI TKBM KOMURA Kevin Kamil (Pict/Syaifullah)

“Ketika ada terjadinya penutupan jalur Sungai Mahakam, itu pasti mempengaruhi teman-teman buruh yang ada di pelabuhan, karena hampir rata-rata seluruh hasil pencarian piring nasi dari pelabuhan itu lewat dari Sungai Mahakam,” kata Kevin

Kevin menambahkan bahwa sistem kerja buruh pelabuhan bersifat borongan, bukan bulanan. Dengan demikian, jika alur sungai ditutup, maka aktivitas bongkar muat akan berhenti dan pekerja kehilangan mata pencaharian mereka.

Penolakan atas rencana penutupan alur sungai mahakam juga di sampaikan oleh sekretaris DPD GPEI Kaltim Hasrun jaya, ia mengungkapkan  bahwa jika alur sungai mahakam di tutup maka akan mempengaruhi alur distribusi barang ekspor

"Ekosistem distribusi barang dari hulu ke hilir akan terganggu. Mulai dari tenaga kerja bongkar muat hingga proses ekspor akan terkena imbas. Kami jelas menolak penutupan ini." ungkap Hasrun

Sementara itu, BORNEO KALTIM yang mengusulkan penutupan jalur Sungai Mahakam berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu, 12 Maret 2025, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, dan Jembatan Mahakam Samarinda.

Hingga kini, belum ada keputusan resmi dari pemerintah daerah terkait tuntutan BORNEO KALTIM. Polemik ini diperkirakan akan terus berkembang mengingat kepentingan ekonomi dan sosial yang dipertaruhkan dalam keputusan ini.

UMKM Lokal Meriahkan Gelaran “Kita Indonesia” RRI Samarinda
UMKM Lokal Meriahkan Gelaran “Kita Indonesia” RRI Samarinda
Vinicius Bersinar, Borneo FC Libas Persijap 3-1 di Segiri
Vinicius Bersinar, Borneo FC Libas Persijap 3-1 di Segiri
Admin Madanika
Admin Madanika

Leave a comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *