Madanika.id, Ho Chi Minh City, Vietnam – Trump Organization, konglomerasi properti milik keluarga Presiden AS Donald Trump, resmi mengumumkan rencana pembangunan Trump Tower pertama di Vietnam. Menara pencakar langit ini akan berdiri megah di kawasan bisnis baru Thu Thiem di Kota Ho Chi Minh. Proyek yang bernilai lebih dari US$1 miliar ini hanya salah satu dari dua mega proyek yang digarap Trump Organization bersama mitra lokal Vietnam.
Di utara Vietnam, pembangunan resor mewah dan lapangan golf senilai US$1,5 miliar juga telah dimulai di provinsi Hung Yen. Kedua proyek ini menunjukkan ekspansi agresif bisnis keluarga Trump ke Asia Tenggara, di mana anak-anak Donald Trump — terutama Eric Trump — mengambil peran sentral dalam negosiasi dan pengawasan langsung di lapangan.
Trump Tower di Thu Thiem: Menara Mewah yang Tawarkan Gengsi Internasional
Trump Tower yang akan dibangun di pusat baru finansial Kota Ho Chi Minh dirancang sebagai menara residensial dan hotel bintang lima. Berlokasi di kawasan reklamasi Thu Thiem, proyek ini akan menjulang setidaknya 60 lantai, menjadikannya salah satu gedung tertinggi dan termegah di Vietnam.
Trump Organization bekerja sama dengan Kinhbac City Development Holding Corporation (KBC), pengembang properti papan atas di Vietnam. Dalam skema investasi ini, KBC bertanggung jawab atas lahan, konstruksi, dan pembiayaan mayoritas proyek, sementara Trump Organization akan menyuplai merek, manajemen operasional, dan standar internasional.
Eric Trump, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization, telah melakukan kunjungan ke lokasi proyek pada Mei 2025. Dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah dan mitra lokal, ia menegaskan komitmen keluarga Trump terhadap ekspansi ke Asia dan menyebut proyek ini sebagai "ikon arsitektur yang akan menjadi kebanggaan kawasan."
Peletakan batu pertama ditargetkan berlangsung pada awal 2026, bergantung pada selesainya seluruh izin dan persetujuan dari pemerintah kota. Proyek ini juga menyasar pasar ekspatriat, investor properti mewah, dan pelaku bisnis internasional.
Resor Golf Mewah di Hung Yen: Ambisi Trump Menjadi Pusat Wisata Baru
Sementara Trump Tower masih dalam tahap perencanaan, proyek Trump International Golf & Resort Hung Yen telah lebih dulu berjalan. Seremoni peletakan batu pertama dilaksanakan pada 21 Mei 2025, dihadiri oleh Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, dan Eric Trump. Acara ini menjadi simbol penting kemitraan ekonomi antara Vietnam dan Amerika Serikat.
Proyek ini mencakup lahan seluas 990 hektar dan berada sekitar satu jam perjalanan dari Hanoi. Kompleks tersebut dirancang memiliki:
3 lapangan golf 18-hole
Hotel bintang lima berstandar internasional
Vila residensial mewah
Klub golf eksklusif dan fasilitas rekreasi
Area komersial dan pusat konferensi
Taman dan ruang terbuka hijau
Lapangan golf pertama ditargetkan siap digunakan pada pertengahan 2027, bersamaan dengan pelaksanaan KTT APEC yang rencananya digelar di Vietnam. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pariwisata kelas atas dan menjadikan Hung Yen sebagai destinasi unggulan baru.
Peran Sentral Anak-anak Trump dalam Proyek Vietnam
Sejak Donald Trump menjabat Presiden AS pada 2016, kendali operasional Trump Organization diserahkan kepada anak-anaknya: Eric Trump, Donald Trump Jr., dan Ivanka Trump. Dalam proyek-proyek di Vietnam, Eric mengambil peran paling aktif.
Eric memimpin delegasi resmi ke Vietnam dua kali pada tahun ini, memastikan kelancaran proyek dan menjalin hubungan erat dengan mitra lokal. Donald Trump Jr., yang bertanggung jawab atas lini golf dan resor, diperkirakan terlibat dari sisi desain dan strategi. Sementara Ivanka, yang sebelumnya memimpin divisi properti dan hospitality, kini tidak terlihat aktif pasca keluar dari struktur organisasi pada awal 2024.
"Vietnam adalah pasar strategis kami di Asia. Kami melihat potensi luar biasa dan sambutan hangat dari pemerintah maupun masyarakatnya," ujar Eric Trump dalam wawancara singkat usai seremoni di Hung Yen.
Dukungan Pemerintah Vietnam dan Isu Percepatan Izin
Pemerintah Vietnam menunjukkan antusiasme tinggi terhadap proyek Trump Organization. Perdana Menteri Pham Minh Chinh bahkan memberikan arahan khusus untuk mempercepat proses perizinan resor golf Hung Yen. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai adanya perlakuan khusus.
Menurut laporan investigatif The New York Times dan Deutsche Welle, pejabat Vietnam dikabarkan siap memberikan "kelonggaran regulasi" demi mempercepat proyek Trump. Dokumen internal menunjukkan proyek ini dianggap sebagai bentuk "diplomasi ekonomi" untuk menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump.
Namun, sejumlah pengamat mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menimbulkan ketimpangan dalam iklim investasi domestik. Beberapa lahan pertanian di Hung Yen akan dialihfungsikan, menimbulkan risiko konflik sosial dan isu lingkungan jika tidak dikelola hati-hati.
Strategi Geopolitik di Balik Investasi Trump
Vietnam saat ini berada dalam posisi strategis sebagai mitra dagang utama Amerika Serikat. Sejak hubungan kedua negara ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada 2023, arus investasi meningkat signifikan.
Di tengah ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok, Vietnam memainkan peran penting sebagai alternatif basis produksi regional. Kehadiran Trump Organization diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa Vietnam aman dan menguntungkan untuk investor Barat.
Namun, para analis juga menilai proyek Trump memiliki dimensi geopolitik tersendiri. Vietnam disebut sedang melakukan strategi "hedging" – yakni membangun relasi ekonomi langsung dengan keluarga Presiden AS demi mengamankan posisinya dalam negosiasi bilateral, termasuk isu tarif dan surplus perdagangan.
"Memberikan karpet merah kepada bisnis keluarga Trump adalah cara Vietnam membangun goodwill. Tapi ini belum tentu menjamin hasil positif dalam negosiasi dagang," ujar Khac Giang Nguyen, peneliti dari ISEAS–Yusof Ishak Institute.
Potensi Dampak Ekonomi Lokal
Kedua proyek Trump ini diproyeksikan membuka ribuan lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tanah di kawasan sekitarnya. Sektor konstruksi, perhotelan, pariwisata, hingga logistik dipastikan akan menerima manfaat langsung.
Khusus proyek Trump Tower, kehadiran gedung pencakar langit bertaraf internasional diharapkan menjadi pemantik pembangunan kawasan bisnis Thu Thiem, yang sedang dirancang sebagai "Wall Street"-nya Vietnam.
Sementara resor Hung Yen akan mengubah wajah provinsi agraris menjadi kawasan pariwisata kelas dunia. Hal ini tentu membawa konsekuensi, dari sisi sosial, lingkungan, dan ketahanan pangan. Karena itu, diperlukan regulasi yang transparan, akuntabel, dan berorientasi jangka panjang.
Ekspansi Trump Organization ke Vietnam mencerminkan lebih dari sekadar investasi properti. Ia menjadi simbol persilangan antara bisnis, politik, dan strategi internasional. Dari pencakar langit di jantung ekonomi Kota Ho Chi Minh hingga resor golf di lembah Hung Yen, jejak Donald Trump dan anak-anaknya semakin mencuat di Asia Tenggara.
Keberhasilan proyek-proyek ini bisa memperkuat citra Vietnam sebagai pusat ekonomi baru di kawasan. Tapi jika dikelola tanpa transparansi dan keadilan, bisa pula menimbulkan ketimpangan dan gejolak lokal.
Vietnam kini berada di persimpangan penting — antara pertumbuhan dan pemerataan, antara globalisasi dan kedaulatan lokal. Dan nama Trump, sekali lagi, menjadi bagian dari perdebatan besar itu.
Ikuti Kami