Madanika.id, JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo kembali angkat suara soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang hingga kini masih menjadi perbincangan di ruang publik. Ia menilai, polemik ini dapat segera dihentikan apabila Presiden bersedia memperlihatkan ijazah aslinya.
“Ia simple kan, dan itu akan menghapus keragu-raguan masyarakat, dan tentu saja tidak gaduh, masyarakat tidak perlu dibuat gaduh dengan ulah ini,” ujar Roy kepada wartawan.
Roy menegaskan, justru pihak yang enggan membuka dokumen pendidikannya kepada publik yang dianggap menimbulkan kegaduhan.
“Dan kalo ada yang membuat gaduh, saya kira yang membuat gaduh, klausa primanya adalah orang yang tidak mau memperlihatkan ijazahnya,” kata mantan Menpora itu.
Ia juga mengutip Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sebagai dasar argumen. Menurutnya, dokumen pendidikan bukan bagian dari informasi yang dikecualikan.
“Undang-undang keterbukaan informasi publik, nomor 14 tahun 2008 itu jelas-jelas menulis apa yang dikecualikan dan apa yang tidak, yang tidak dikecualikan itu berarti hak publik,” jelasnya.
Tak hanya soal dokumen ijazah, Roy turut menyinggung kejelasan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi yang menurutnya belum terbukti secara konkret.
“Seseorang itu kalo lulus, harus melalui satu program atau satu kegiatan terakhir yang disebut KKN (Kuliah Kerja Nyata), nah kemarin Ketika kami tanyakan ke UGM, itu sempat terjadi kegaduhan,” ucapnya.
Roy menyebut, ada klaim bahwa Jokowi melaksanakan KKN di Boyolali, namun pernyataan itu belum memiliki bukti kuat.
“Itu KKN-nya di Boyolali, nah tapi inipun hanya naratif, artinya tidak terbukti, kecuali KKN-nya di publikasikan fotonya,” tambah Roy, yang menyiratkan keraguan terhadap riwayat pendidikan Presiden.
Menanggapi isu ini, Jokowi sendiri telah menyampaikan pernyataan resmi. Ia menolak tekanan untuk menunjukkan ijazahnya kepada publik.
“Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka, dan juga tidak ada kewenangan mereka, untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki, jadi sudah sangat jelas, kemarin di UGM juga sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas,” kata Jokowi.
Jokowi bahkan mempertimbangkan langkah hukum atas tuduhan yang ia anggap sebagai fitnah.
“Karena ini sudah menjadi fitnah dimana-mana, pencemaran nama baik, saya mempertimbangkan untuk, melaporkan ini, membawa ini ke ranah hukum,” ujarnya.
Isu keabsahan ijazah Jokowi, yang mengaku sebagai lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, telah berulang kali muncul di media. Meski pihak UGM telah memberikan klarifikasi, sebagian publik masih menyisakan tanya.
Leave a comments
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Ikuti Kami