Madanika.id, Samarinda - Kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai reaksi dari pelaku usaha di Kalimantan Timur. Mereka meminta pemerintah segera menyiapkan langkah antisipatif agar ekspor daerah tidak terdampak serius.
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kalimantan Timur, Hasrun Jaya, mengatakan pemerintah pusat dan daerah perlu hadir untuk menjamin kelancaran aktivitas ekspor, terutama di tengah gejolak perdagangan global.Â
“Negara harus segera turun tangan. Kaltim juga perlu membuka pasar ekspor alternatif, misalnya ke Eropa,” ujar Hasrun kepada wartawan, Selasa lalu.
Meski Amerika Serikat bukan tujuan utama ekspor minyak dan batubara Kaltim, Hasrun menilai dampak kebijakan Trump bisa merembet ke Asia Pasifik, kawasan utama tujuan ekspor migas dan batu bara. Jika industri manufaktur di kawasan itu melemah, permintaan energi bisa ikut menurun.
Hasrun mengingatkan agar pemerintah daerah tidak terlambat dalam mengantisipasi risiko tersebut. Ia mendorong percepatan transformasi ekonomi di Kaltim dengan memperkuat sektor manufaktur, pertanian, kelautan, dan perdagangan. Menurut dia, potensi ekspor komoditas laut ke pasar Eropa masih terbuka lebar.
Namun, ia mengingatkan, potensi itu bisa tergerus jika pemerintah tidak serius menjaga ekosistem laut. Ia menuntut penegakan hukum terhadap industri pencemar dan praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan. “Jangan sampai peluang ekonomi hilang karena abai terhadap keberlanjutan,” kata Hasrun.
Ikuti Kami